Ada banyak Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses. Salah satunya adalah bisnis reparasi mobil dari Car Doctor yang hingga saat ini telah berhasil membuka 18 cabang bengkel yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.
Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses
Contents
Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa Dokter Mobil bisa sukses di bidang otomotif ini, apa saja rahasia dan strategi yang digunakan? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses dengan pencapaian luar biasa dalam waktu yang cukup singkat. Dengarkan sampai akhir.
Alasan Dokter Mobil Menjadi Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses
Di dunia otomotif, Dokter Mobil sudah dikenal oleh masyarakat apalagi cabangnya semakin banyak. Pada saat penulisan ini, sudah ada cabang di seluruh Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Cirebon, dan Bandung.
Belum lagi cabang-cabang di daerah lain yang sebenarnya hendak dibangun namun terpaksa ditunda karena pandemi. Bayangkan saja, di masa pandemi pun, dokter mobil membuka kembali 5 cabang dengan omzet tidak kurang dari seratus juta setiap bulannya.
Namun selain jumlah cabang yang banyak, ada alasan khusus mengapa Doctor Mobil menjadi Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses. Alasan ini termasuk:

1. Omset di Setiap Cabangnya
Kelangsungan bisnis sangat ditentukan oleh omset dan keuntungan yang dihasilkan dari omset tersebut. Oleh karena itu, di Mobil Doctor, omzet setiap cabang sangat diperhatikan dan juga menjadi salah satu perhatian utama. Hal ini membuat setiap investor atau franchisee merasa nyaman.
Dokter mobil selalu berkomitmen untuk mencapai target omzet 300 juta/bulan untuk setiap cabang dan meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, segala upaya dilakukan secara optimal untuk membantu tercapainya target omset bengkel masing-masing cabang.
2. Ketika Ada Kendala di Cabang Milik Franchisee
Ada begitu banyak franchise yang hanya mengurusi hal-hal seperti logistik, bahkan hanya peduli jika itu soal bagi hasil atau manajemen biaya.
Namun, di Dokter Mobil, setiap masalah di cabang harus dilaporkan ke pusat untuk dicarikan solusi agar setiap cabang bisa berkembang tanpa masalah yang berlarut-larut.
Tidak perlu khawatir karena setiap masalah yang dialami cabang akan ditanggapi dengan serius dan dicarikan solusi dengan cepat dan tepat.
3. Team Digital Marketing yang Kuat
Membawa nasabah ke setiap cabang tidak bisa hanya mengandalkan lokasi yang strategis. Sebuah bisnis harus bisa memiliki tim digital marketing yang mampu membawa pelanggan ke cabang.
Bahkan di Dokter Mobil, sistem membantu setiap divisi melihat berapa banyak pelanggan yang akan datang besok, 2 hari ke depan, atau bahkan minggu depan.
Tim ini akan menjalankan iklan dengan konsep yang baik untuk menarik konsumen yang paling tertarget untuk menggunakan jasa bengkel di bengkel mobil cabang terdekat.
Tak hanya itu, tim ini pun turut berperan dalam memperkenalkan bisnis Anda ke masyarakat luas agar branding-nya tumbuh kuat.
4. Persaingan yang Sehat antar Cabang
Salah satu Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses adalah adanya persaingan yang sehat di semua cabang Doctor Mobil. Kompetisi ini merupakan tim internal dimana setiap tim dalam satu cabang akan bersaing dengan cabang lain dengan berbagai cara.
Mulai dari kebersihan, kehadiran, dan juga omzet. Dengan sistem persaingan yang sehat ini, setiap cabang akan memiliki tim yang selalu berkembang dan berusaha menjadi lebih baik.
Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses terbesar di dunia
Menurut Asosiasi Waralaba Indonesia, Waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada konsumen akhir dengan pemberi waralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada perseorangan atau perusahaan untuk menjalankan usaha dengan merek, nama, sistem, prosedur, dan cara yang telah ada sebelumnya, ditentukan dalam jangka waktu tertentu. meliputi area tertentu.
1. Kebab Baba Rafi
Siapa sangka makanan yang diadaptasi dari makanan khas Turki ini bisa laris manis di pasar global? Kebab Baba Rafi bahkan menjadi Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses terbesar di dunia.
Hendy Setiono-lah yang menggagas bisnis makanan ini dari Timur Tengah. Sejak tahun 2003, Hendy dan mantan istrinya mendirikan UKM ini di Surabaya dengan gerobak sederhana.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2005, Kebab Baba Rafi mulai franchising karena franchising merupakan bisnis yang potensial dan menjanjikan. Kemudian, pada tahun 2007 bisnis Kebab Turki Baba Rafi berkembang sangat pesat di seluruh Indonesia dengan berdirinya 336 gerai.
Karena pesatnya bisnis ini, pada tahun 2008, kantor pusat UKM dipindahkan ke Jakarta dan merekrut banyak pekerja profesional untuk manajemen kantor yang sehat.
Ternyata keputusannya benar, Kebab Turki Baba Rafi berkembang pesat hingga meraih berbagai penghargaan.
Setelah mencapai puncaknya, pada tahun 2009 UKM ini juga memutuskan untuk go International sekaligus mengharumkan nama Indonesia hingga manca negara. Malaysia terpilih sebagai negara pertama, dan tak lama kemudian UKM ini membuka cabang di Filipina, China, Sri Lanka, Singapura, Brunei Darussalam, dan Belanda.
Pada tahun 2015, bisnis kebab ini memiliki 1.200 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.
2. California Fried Chicken (CFC)
Meski banyak yang mengira CFC seperti KFC yang merupakan Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses di Amerika yang memproduksi ayam crispy, nyatanya CFC asli Indonesia. Namun, namanya menggunakan nama sebuah negara di Amerika, California.
Perusahaan yang berdiri sejak 1989 ini tidak hanya ingin namanya seperti KFC, tapi juga bisnisnya. Karena itulah perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji berbahan dasar ayam ini juga mencoba peruntungan di negara tetangga agar lebih dikenal dunia.
Mulai tahun 1996 CFC mulai mendirikan waralaba di Cina. Tak tanggung-tanggung langsung membangun 20 gerai CFC di sana. CFC juga tidak ingin hanya menyediakan ayam sebagai menu andalan tetapi juga burger, donat, dan minuman ringan seperti franchise KFC.
3. Jco Donuts
Banyak orang yang salah mengira bahwa Jco Donuts adalah Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses, padahal ini adalah UKM lokal Indonesia yang kini sudah menjadi perusahaan besar. Perusahaan ini didirikan oleh Johni Andrean, seorang pengusaha sukses di bidang salon.
Jco tidak hanya memproduksi donat tetapi juga yogurt dan kopi beku. Proses mengembangkan Jco hingga menjadi sebesar sekarang ini tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Johni membutuhkan waktu 3 tahun untuk melakukannya. Johny melakukan riset, survei pasar, dan sampling donat seperti yang diinginkan masyarakat. Baru-baru ini dia memulai bisnis.
Selain kopi dan yogurt, dia melakukan hal yang sama. Setelah melakukan survey menyeluruh, akhirnya Johni mulai memberanikan diri membuka usahanya pada Juni 2005. Gerai Jco pertama dibuka di kawasan Supermall, Karawaci, Tangerang.
Dengan konsep ini, banyak pengunjung yang penasaran dan ingin membeli donat lagi.
Keberhasilan Jco di kawasan Karawaci membuat Johni tidak berpikir dua kali untuk membuka cabang di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Lampung, Pekanbaru, dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Sejak tahun 2007, J.Co telah sukses membuka gerai di beberapa negara seperti Singapura, Australia, dan Hong Kong.
4. Es Teller 77
Nama Es Teler 77 memang fenomenal meski banyak es Teler yang mirip dengannya. Siapa sangka usaha yang laris manis ini dulunya hanyalah sebuah warung tenda sederhana milik Murniati Widjaja?
Toko tersebut terletak di teras ruko Duta Merlin di kawasan Jakarta Pusat yang kini menjadi Carrefour Harmony.
Ketika Es Teler berusia 77 tahun, tepatnya pada tahun 1987, menantunya, Sukyanto Nugroho, memulai waralabanya. Dengan itu, dapat dikatakan bahwa Es Teler 77 adalah Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses dengan makanan cepat saji Indonesia yang memulai bisnis waralaba.
Selang 7 tahun kemudian, tepatnya tahun 1977 mengikuti tren gaya hidup, akhirnya Es Teler 77 membuka gerai di Mall. Saat itu, Es Teler 77 tidak hanya menjual es teler, tetapi juga memasuki bisnis kuliner lainnya dengan memperkenalkan konsep makanan cepat saji yang menyajikan makanan ringan dan minuman populer Indonesia.
Pada tahun 1998, Es Teler 77 mulai merambah go International dengan mendirikan cabang pertamanya di Singapura. Kemudian pada tahun 2000 merambah ke Melbourne, Australia, dan pada tahun 2010 Es Teler 77 telah membuka 180 outlet di Indonesia, 3 di Singapura, 2 di Australia, dan 1 di Johor Malaysia.
5. Bumbu Desa
Meski berkonsep rumah makan tradisional yang menyajikan masakan dengan bumbu desa, ternyata Bumbu Desa mampu menjadi masakan asing. Restoran yang berdiri sejak tahun 2004 ini awalnya hanya sebuah restoran di Jalan Laswi, Bandung.
Namun karena peminatnya yang banyak, akhirnya Bumbu Desa membuka gerai di beberapa kota seperti Surabaya, Jakarta, Bogor, Makassar, Cirebon, Tangerang, Yogyakarta, Depok, Bali, Palembang, Padang, Bukittinggi, dan Balikpapan.
Dalam waktu singkat ternyata Bumbu Desa sudah mampu berdiri di mall-mall besar di sekitar Jabodetabek dan memiliki 10 outlet. Selanjutnya pada tahun 2010, Bumbu Desa mulai berekspansi ke negara lain dengan membuka gerai di Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia.
Di Malaysia, Bumbu Desa bahkan ada di gedung pencakar langit KLCC yang merupakan salah satu Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses dan etalase dunia, dan di Bandara Internasional KLIA 2.
6. Pecel Lele Lela
Rangga Umara, Founder Pecel Lele Lela membuka rumah makan pecel lele lela saat perusahaan tempatnya bekerja sedang mengalami krisis keuangan. Rangga mengira sebelum dipecat ia harus membuka usaha.
Karena kalau jadi pegawai lagi, kemungkinan dipecat pasti ada, jadi Rangga memutuskan ingin jadi pengusaha. Dengan modal Rp 3 juta yang didapatnya dari menjual barang-barang pribadinya kepada teman-temannya seperti jam tangan, parfum, dan handphone, Rangga memulai sebuah bisnis.
Namun, menjadi seorang pengusaha tidaklah mudah. Rangga mengalami pasang surut berbagai bisnis yang ia bangun, salah satunya adalah bisnis rental komputer.
Selain itu, Rangga juga mencoba peruntungan dengan membuka warung seafood di pinggir jalan namun sayang tidak ada pembeli. Bahkan, tidak ada yang pernah datang.
Hingga akhirnya Rangga mencoba memindahkan usahanya dengan sistem koperasi ke warung makan atau kios. Namun, mereka selalu menolak.
Akhirnya ia menemukan warung makan yang hampir bangkrut, dengan menyewa ruangan semi permanen berukuran 2×2 meter dengan harga Rp. 1 juta per bulan.
Rangga juga ingin memulai bisnis tertentu karena bisnis yang bertahan biasanya khusus, sehingga ia memilih untuk membuka bisnis ikan lele sebagai makanan utama di restorannya karena ikan lele adalah makanan favoritnya.
Namun tetap saja lele bukanlah makanan favorit pembeli karena kebanyakan pembeli membeli lele saat ayam sudah tua. Namun dia tidak kehabisan ide ketika seorang pelanggan memintanya untuk mencicipi ikan lelenya.
Meskipun ikan lele pada awal percobaan masih berbentuk aneh, bahkan menyerupai pisang goreng. Namun lama kelamaan tepung lele menjadi andalan. Pelanggan yang suka makan ayam beralih ke ikan lele.
Sayangnya, saat laris manis, pemilik gedung menaikkan harga sewa karena tahu bisnisnya berjalan lancar. Kenaikan harga sewa membuat Rangga harus memutar otak bagaimana memberikan gaji karyawan sehingga harus berhutang Rp. 5 juta agar gaji karyawan bisa dibayarkan.
Penghasilan Rangga memang minus, namun ia harus bertahan hidup karena bukan lagi pegawai kantoran.
Bisnis Pecel Lele Rangga mulai bangkit kembali ketika banyak pelanggan tidak hanya ingin membeli tetapi juga ingin mewaralabakannya. Hingga saat ini, Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses warung pecel lele telah membuka 42 cabang di seluruh Indonesia dan satu cabang di Malaysia dengan omzet Rp 4,8 miliar.
7. Alfamart
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Alfamart. Minimarket asli Indonesia ini beberapa tahun terakhir menghiasi setiap sudut jalan di berbagai kota dan desa di Indonesia. Biasanya minimarket ini berdampingan dengan Indomaret.
Namun ternyata tidak, Alfamart dan Indomaret tidak selalu berdampingan karena ternyata Alfamart lebih cepat dari Indomaret.
Saat ini Alfamart sudah memiliki waralaba di beberapa negara di dunia dan menjadi salah satu Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses. Gerai pertamanya berada di Manila, Filipina yang berdiri sejak tahun 2014 dan akhirnya berkembang menjadi 190 gerai.
Sementara di Indonesia, Alfamart sudah memiliki 10.666 jaringan minimarket. Sebanyak 7.596 unit minimarket milik sendiri dan 3.070 minimarket berbentuk kemitraan waralaba. Meski sudah memiliki banyak gerai, Alfamart tidak mau berpuas diri.
Minimarket terus berinovasi dengan mencari peluang di industri e-Commerce. Dengan menambah layanan terkait pembayaran di gerainya, Alfamart juga menargetkan memiliki gerai yang berfungsi sebagai payment point.
Alfamart didirikan di bawah naungan PT Alfaria Trijaya pada tanggal 22 Februari 1989, oleh Djoko Susanto, seorang pengusaha rokok asal Jakarta.
Pada tahun 1999, Djoko membuka jaringan minimarket yang diberi nama Alfa Minimart yang pertama kali didirikan di Jalan Beringin Jaya, Karawaci Tangerang. Setelah 4 tahun, secara resmi berubah nama menjadi Alfamart.
Akhir Kata
Jadi, jangan khawatir karena masalah pendapatan, cabang-cabang tidak akan makan siang atau makan satu sama lain, semuanya sudah diatur sehingga porsinya pas.
Hanya saja kompetisi yang dimaksud lebih kepada peningkatan kemampuan kompetisi untuk menunjukkan siapa yang terbaik dari segi operasional dan pelayanan dari banyaknya Contoh Bisnis Waralaba Yang Sukses di Dunia.
Sumber: bisnisindonesia.id dan domokemitraan.com